Hai hai
haai... buat semua pengagum dan peminat Mitologi Yunani di Indonesia aku
punya saran buku-buku Mitologi Yunani yang layak banget buat dibaca.
Contohnya yaa:
1. Percy Jackson and Olympians: The Lightning Thief
Percy
bersekolah di Akademi Yancy, sekolah swasta berasrama untuk anak "bermasalah" di
kota New York. Mengapa Percy termasuk anak yang bermasalah? Tampaknya selalu saja ada
masalah di sekitar Percy sehingga menyebabkan dia harus terus berpindah-pindah
sekolah. Contohnya ketika kelas empat, Percy mengikuti tur privat ke kolam hiu
Dunia Samudra dan Percy menyenggol tuas di titian sehingga menyebabkan Percy
dan teman-temannya mengadakan acara renang bersama yang tidak direncanakan. Di
kelas lima ketika diadakan kunjungan ke museum, di bagian medan perang Saratoga
tanpa sengaja Percy mendapatkan kecelakaan dengan meriam Perang Revolusi
sehingga menyebabkan Bus Sekolahnya meledak berkeping-keping. Bisa dikatakan
kejadian-kejadian tersebut terjadi karena Percy mengidap GPPH (Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas) sehingga menyebabkan Percy tidak tahan dengan hanya diam.
Percy hanya memiliki satu teman, Grover. Bocah kulit putih dengan jerawat di wajahnya dan cacat yang harus
menggunakan tongkat untuk berjalan. Keduanya selalu bersama terutama saat harus
menghindar dari musuh bebuyutan mereka, anak perempuan bertubuh gempal dengan
muka yang mengerikan, Nancy Bobovit yang entah memiliki dendam kesumat apa
kepada mereka.
Hidup
Percy
mulai berubah ketika diadakan kunjungan ke museum Seni Metropolitan
untuk
melihat benda-benda peninggalan Yunani dan Romawi kuno. Bu Dodds, guru
matematika yang entah kenapa tidak pernah menyukai Percy, mengajaknya ke
ruangan kosong dengan alasan ingin "berbicara". Ketika Percy
membalikkan badannya, dia tidak melihat gurunya dimanapun, eh ketika
Percy mendongakkan kepala keatas rak, Percy melihat guru tuanya itu
berubah menjadi monster menyerupai nenek tua besar jelek
dan bersayap kelelawar, yang bernama Fury di Mitologi Yunani. Monster
tersebut mengatakan kepada Percy bahwa dia tidak
bisa lolos lagi dari kesalahan yang sudah dibuatnya. Di tengah
kebingungan dan
keanehan kejadian tersebut, monster itu tiba-tiba menyerang Percy. Pak
Brunner,
(guru Bahasa Latin plus guru yang paling Percy sukai ) masuk dan
langsung melemparkan sebuah pulpen kepada Percy. Pulpen tersebut berubah
menjadi pedang perungguan di tangan Percy dan Percy segera
menyabetkannya ke Fury, mantan Ibu Dodds. Fury tersebut langsung
terbuyar menjadi debu emas.
Keesokan
harinya
Percy merasa bahwa kejadian kemarin di museum terasa seperti mimpi.
Tidak ada yang membicarakan hilangnya Bu Dodds, seperti memang dari awal
Bu
Dodds tidak pernah ada. Seperti Bu Dodds memang tidak pernah ada dalam
ingatan mereka. Yap, tidak perlu ditanya lagi,Percy amat sangat heran
dengan apa yang terjadi. Bahkan Grover maupun Pak Brunner tampaknya juga
tidak
sadar akan hilangnya Bu Dodds, walaupun dalam hati Percy merasa mereka
menyembunyikan
hal yang tidak diketahui Percy.
Suatu
malam
ketika Percy berniat menuju kantor Pak Brunner untuk minta diajari
Bahasa Latin Percy mendengar suara percakapan antara Grover dan Pak
Brunner. Mereka tampaknya
sedang membicarakan Percy dimana ada yang sedang mengincar nyawanya,
bagaimana
Grover harus melindunginya dan sesuatu tentang titik balik matahari
musim
panas. Percy segera menuju kamarnya dan tertidur sambil memikirkan
percakapan
Grover dan Pak Brunner.
Minggu-minggu
ujian berjalan tidak mulus bagi Percy, ia sangat tergangu ketika
mengerjakan soal karena penyakit disleksia dan GPPHnya. Percy merasa
tidak cocok dengan lingkungan sekolahnya. Apalagi ketika tes Bahasa Latin
(satu-satunya tes dimana Percy berharap mendapat nilai baik) selesai Pak
Brunner mengatakan kepadanya bahwa Percy tidak akan mendapat kemajuan apapun di
sekolah ini sehingga menyarankan kepada Percy untuk keluar dari sekolah. Percypun
meninggalkan sekolah dengan frustasi. Percy menuju rumahnya di
Manhattan dimana dia setidaknya mempunyai seorang ibu yang dapat menghiburnya.
Pulang
ke
rumah Percy disambut oleh Gabe, ayah tirinya a.k.a orang yang paling
dibencinya di muka bumi ini.
Percy selalu heran mengapa Ibunya mau menikah dengan Gabe yang menurut
Percy baunya seperti babi. Gabe kerjanya hanya minum dan
bermalas-malasan setiap hari. Ibunya
pantas mendapatkan orang yang lebih baik.
Untunglah
kekesalan Percy dapat terobati dengan kedatangan Ibunya apalagi ketika Ibunya
mengajak untuk pergi ke pondok di tepi pantai montauk, salah satu tempat
liburan kesukaan Percy. Ibunya mengatakan disanalah pertama kali Ia bertemu
dengan ayah Percy. Tempat itu juga tempat dimana mereka berpisah.
Percy selalu
sangat penasaran tetang jati diri ayahnya. Malam hari di tepi pantai ketika di
dan Ibunya sedang membakar marshmallow Percy memancing ibunya untuk
menceritakan lebih rinci tentang ayahnya itu. Tetapi yang diceritakan oleh
ibunya selalu sama, bagaimana ayahnya jangkung, tampan, berkuasa dan berambut
hitam serta bermata hijau seperti dirinya. Hanya selama satu musim panas di
pantai ini ibunya bersama ayahnya. Ibunya mulai menangis ketika mengatakan
bahwa seharusnya sudah sejak dulu Ia mengirim Percy ke sebuah Perkemaan Musim
Panas dan bukan ke sekolah umum biasa. Tetapi diaa mengatakan bahwa ia tidak bisa
berpisah dengan Percy. Percy sebenarnya ingin bertanya lebih banyak lagi, tapi
mengurungkan niatnya melihat Ibunya ynag menangis tersedu-sedu tersebut.
Kesenangan
Percy bersama Ibunya terpaksa dirusak dengan kehadiran Grover di tengah malam.
Grover datang sambil menggedor-gedor pintu pondok. Ia mengatakan bahwa Percy
harus segera pergi karena ada sesuatu yang mengincar nyawanya. Dalam keadaan
panik Ibunya langsung membawa mereka masuk ke dalam mobil dan melintas menuju
ujung Long Island. Percy melihat ada sesuatu yang berbeda pada diri Grover, dia
tidak menggunakan tongkat untuk berjalan dan tempat dimana seharusnya ada
sepasang kaki terdapat sepasang kaki kambing yang berbulu.Yep, Percy melotot melihatnya.
Di
tengah-tengah badai mobil terus melaju kencang. Tiba-tiba mobil terlempar
karena menabrak sesuatu yang besar. Sambil berusaha keluar dari mobil Percy
melihat bahwa sesuatu yang besar tersebut adalah monster raksasa berkepala
kerbau yang berjalan dengan dua kaki. Percy sering melihat gambarnya di
legenda-legenda Yunani kuno. Monster itu adalah Minotaurus. Bertiga mereka
berusaha menaiki bukit menuju puncak. Minotaurus tersebut berhasil menangkap
Ibu Percy dan memburaikannya menjadi debu berwarna emas. Percy yang melihat
wajah Ibunya yang perlahan-lahan menghilang langsung berteriak dengan marah dan
menghadapi monster tersebut. Percy berhasil mengelak dari tubrukan Minotaurus
dan mencabut tanduknya. Dengan sigap Percy menusukkan tanduk tersebut ke badan
Minotaurus dan monster tersebutpun musnah menjadi debu berwarna emas, seperti
yang terjadi pada Ibu Percy. Perasaan lelah, sedih dan marah berkecamuk dalam
diri Percy, tetapi yang bisa dia lihat berikutnya adalah layar hitam ketika
badannya jatuh menubruk tanah.
Ketika
sadar Percy sudah berada di tempat tidur. Disampingnya ada
anak perempuan yang menyuapinya dengan minuman coklat yang katanya
bernama nektar. Percy
dikejutkan dengan datangnya grover yang ternyata adalah seekor Satyr
(setengah
manusia setengah kambing) dan Pak Brunner yang ternyata adalah seekor
Centaurus
(setengah manusia setengah kuda). Nama Brunner adalah nama samaran. Nama
aslinya adalah Chiron (omong-omong dalam Mitologi Yunani yang asli,
Chiron ini merupakan pelatih pahlawan seperti Hercules, Achilles) .
Masih memegang tanduk minotaurus Percy diajak
berkeliling oleh Grover. Ternyata tempat tersebut adalah Perkemahan
Musim Panas yang
diceritakan oleh Ibunya. Ingatan akan kejadian semalam memuat Percy
teringat
akan Ibunya. Chiron mengatakan bahwa Ibunya dapat diselamatkan, tetapi
Ia tidak
mengatakan bagaimana caranya.
Perkemahan
tersebut
dinamakan Perkemahan Blasteran tempat dimana anak-anak keturunan Dewa
Yunani-manusia tingal dan belajar untuk bertahan hidup. Ya, Percy adalah
seorang anak Blasteran. Ia kaget dan tidak percaya akan keberadaan Dewa
ditambah begitu mengetahui bahwa Ibunya ternyata menikah dengan seorang
Dewa
Yunani yang tak lain adalah ayahnya sendiri. Tetapi Percy belum
mengatahui siapakah ayahnya sampai ayahnya mengakui dirinya. Setidaknya
begitulah yang dikatakan
oleh Chiron.
Perkemahan
tersebut terdiri dari dua belas pondok dimana setiap pondok mewakili satu dewa
dari orang tua tiap-tiap anak. Kedua belas dewa tersebut yaitu Zeus, Hera,
Poseidon, Ares, Aphrodite, Apollo, Artemis, Dionysus, Athena, Hermes,
Hephaestus dan Demeter. Terdapat empat pondok yang kosong. Pondok Zeus, Hera, Poseidon dan Artemis.
Pondok Hera kosong dikarenakan Ia adalah Dewi pernikahan dan bersumpah tidak
akan menikah lagi selain dengan pasangannya, Zeus. Pondok Artemis kosong karena
Artemis disebut juga sebagai Dewi Perawan. Pondok Zeus dan Poseidon kosong
karena mereka berdua adalah dua dari tiga dewa yunani terkuat (yang ketiga
Hades). Sudah lama mereka tidak memiliki anak blasteran sejak peristiwa Perang
Dunia. Anak-anak mereka adalah penyebab utama yang memicu terjadinya perang dan
mereka memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga apabila tidak terkontrol
dapat menyebabkan kekacauan. Telah dibuat kesepakatan atas nama Sungai Styx
(sumpah paling suci dan tidak dapat dilanggar) bahwa tidak boleh ada lagi anak Blasteran dari dewa Zeus,
Poseidon dan Hades.
Percy berhasil mendapatkan beberapa teman baru, diantaranya Annabeth
anak Athena dan Luke anak Hermes. Luke merupakan konselor dari pondok dan
selalu ramah terhadap Percy. Iya juga merupakan guru percy dalam berlatih
pedang. Annabeth adalah gadis pandai, periang, bercita-cita mejadi arsitektur
dan sudah tidak sabar untuk mendapatkan misi keluar dari perkemahan blasteran.
Annabeth dan Luke sudah sejak lama hidup di perkemahan dan tampaknya Annabeth menyukai
Luke. Beberapa hari
di perkemahan Blasteran nampak seperti hari-hari biasa bagi Percy kecuali cuaca
yang tampaknya sangat tidak bersahabat. Petir dan badai yang terus
meraung-raung dan ombak laut yang mengamuk dengan deras dengan ketinggian yang terus
meningkat. Seakan-akan langit dan laut sedang betarung.
Suatu
malam
Percy diakui oleh ayahnya yang ternyata adalah Poseidon, dewa lautan
pada saat
lomba tangkap bendera. Saat itu Percy sedang terjebak dalam kepungan
anak-anak
pondok Ares yang diketuai oleh Clarisse, anak perempuan menyebalkan yang
mengingatkannya pada Nancy Bobovit. Percy yang sudah terluka dan
kelelahan
tanpa sadar mencelupkan kakinya ke dalam air sungai dan secara ajaib
kekuatnnya
pulih kembali, luka-lukanyapun sembuh. Ia berhasil mengalahkan Clarisse
dan
membuat timnya menang. Saat itulah ayahnya, Poseidon menandainya dengan
mengirim sebuah gambar seperti hologram berbentuk trisula yang berpendar
hijau
di atas kepala Percy. Semua terkejut sesaat, lalu menunduk hormat (suatu
kebiasaan apabila seorang anak Blasteran mendapat pengakuan dari
orantua Dewatanya)
Kegembiraan
akan kemenangan dipecahkan oleh suara monster yang ternyata adalah Anjing
Neraka yang dipangil dari padang hukuman. Dibutuhkan sekelompok petarung untuk
mengalahkan monster tersebut. Tidak ada yang tahu bagaimana monster tersebut
dapat masuk ke wilayah perkemahan.
Tertandanya
Percy sebagai anak Poseidon membuat Chiron sadar bahwa kejadian beberapa hari
ini ternyata saling berkaitan. Badai dan laut yang menggelora terus menerus,
sergapan dari Fury (Ibu Dodds) saat di museum dan munculnya Anjing setan
yang tidak diduga-duga semuanya saling berhubungan.
Chiron
mengatakan kepada Percy bahwa beberapa bulan ini di Olympus sedang terjadi
masalah dimana Zeus kehilangan benda pusakanya yaitu petir asali saat pertemuan
para dewa pada titik balik musim dingin. Dan Zeus menuduh Poseidon melakukannya
melalui perantara seorang blasteran. Hubungan keduanya memang tidak pernah
akur, apalagi baru diketahui bahwa Poseidon memiliki seorang anak Blasteran
yaitu Percy yang berarti ramalan antar ketiga dewa sudah dirusak. Zeus menuntut
Poseidon untuk mengembalikan petir asalinya paling lambat saat titik balik
matahari tanggal dua puluh satu juni. Tetapi tentu saja Percy tidak mencuri
petir tersebut. Chiron menyuruh Percy untuk menemui Oracle di atap loteng rumah
besar untuk meminta petunjuk.
Sang Oracle
ternyata adalah sebuah jiwa yang terperangkap dalam jasad manusia yang sudah mati akibat kutukan Hades. Melalui sebuah
penglihatan oracle memberikan sebuah ramalan kepada Percy. Ramalan tersebut
berbunyi:
“Kau akan pergi ke Barat dan menghadapi sang
Dewa yang berkhianat”
“Kau akan menemukan yang dicuri dan
mengembalikannya dengan selamat”
“Kau akan dikhianati oleh orang yang
menyebutmu teman”
“Dan pada akhirnya kau akan gagal
menyelamatkan yang terpenting”
Mendengar
ramalan tersebut maka Chiron berpendapat bahwa Hadeslah, dewa bawah tanah, dewa
orang-orang mati yang telah merebut petir Zeus. Dia jugalah yang telah mengirim
Minotaurus, Erinyes dan Anjing neraka sekaligus menyandera Ibu Percy. Dengan
mempropaganda Zeus dan Poseidon maka Hadeslah yang akan mendapatkan keuntungan.
Maka Chiron
memberikan misi kepada Percy untuk pergi ke dunia bawah, tempat Hades berada.
Ditemani oleh Annabeth dan Grover Percy melakukan prjalanan menuju dunia bawah
dengan tujuan menemukan petir asali dan mengembalikan ibunya kembali. Sebelum
keluar dari perkemahan Luke memberikan Percy sepasang sepatu yang memiliki
sayap sehingga penggunanya dapat terbang. Dalam perjalanan Percy memberikan
sepatu tersebut kepada Grover.
Perjalanan yang dilakukan oleh Percy, Annabeth dan Grover tidak dapat
dikatakan mudah. Mereka harus
melawan Medusa yang berusaha membuat mereka menjadi patung batu bercita rasa
seni tinggi, melawan Chimera yang dikendalikan oleh Echidna, ibu para monster (kalau dibayangin serem banget sumpah-_- )
di puncak dek observasi Gateway Arch, pertemuan dengan Ares Dewa Perang yang
mengharuskan mereka melawan laba-laba mesin untuk mengambil mengembalikan
tamengnya, terjebak di wahana permainan raksasa di dalam Kasino Lotus yang menyebabkan
mereka hanya tinggal memiliki waktu satu hari sebelum tenggat titik balik balik
matahari musim panas, hampir dimelarkan sesuai panjang kasur air oleh
Procrustes si peregang hingga akhirnya mereka sampai ke pintu menuju Dunia
Bawah.
Dalam
perjalanan
ikatan persahabatan antar ketiganya semakin erat. Annabeth menceritakan
masa
lalunya dimana sejak kecil orang tuanya tidak menghendakinya sehingga Ia
kabur
dari rumah. Di tengah perjalanan Ia bertemu dengan Luke dan Thalia, anak
perempuan Zeus. Bersama-sama mereka menuju perkemahan Blasteran. Ketika
sampai
di pintu masuk menuju perkemahan mereka sudah terdesak oleh sekawanan
monster.
Thalia mengorbankan dirinya sendiri dan mati. Zeus mengubah anaknya
tersebut
menjadi sebatang pohon pinus yang berperan menyelimuti perkemahan dengan
sihir
agar tak terlihat oleh mata manusia biasa. Bagi Annabeth, Luke sudah
seperti
kakak kandungnya sendiri. Grover sendiri cita-citanya dari dulu yaitu
menemukan
kembali Dewa Pan, Dewa alam liar yang sudah sejak lama menghilang.
Grover
sebagai Satyr sangat khawatir dengan kondisi alam liar yang saat ini
sudah
mulai berkurang drastis karena dunia yang semakin modern. Ia berharap
dalam
perjalanan ini Ia dapat menemukan petunjuk keberadaan Pan. Dengan
menemukan Pan, Grover berharap kondisi alam liar dapat diperbaiki.
Selama
perjalanan Percy terus dihantui oleh mimpi buruk. Dalam mimpi tersebut terdapat
sosok mengerikan yang ada di dalam lubang gelap tanpa dasar. Sosok tersebut selalu tertawa dan terdengar
sangat tua, lebih tua dari dewa. Ia meminta Percy untuk membangkitkannya. Aura
yang dipancarkan sosok tersebut sangat menakutan dan serasa menarik Percy ke
dasar lubang. Tetapi Percy selalu terbangun tanpa mengetahui makhluk apa yang
ada di dasar lubang itu. Annabeth mengatakan bahwa makhluk tersebut tidak
mungkin Hades karena Hades selalu muncul dalam mimpi dengan kedaan duduk di
singgasananya. Selain itu Hades tidak pernah tertawa.
Salah
satu
pintu menuju dunia bawah terletak di studio rekaman di Los Angeles (yah,
Om Rick Riordan emang jagonya memadukan antara Mitologi Yunani dan
dunia modern). Suasana dunia bawah bisa dikatakan tidak terlalu
menyenangkan. Mereka mengarungi sungai berisi kenangan orang-orang yang
sudah mati, berisi mimpi yang tidak sempat dicapai,
menggunakan kapal yang berisi roh-roh orang mati. Kusir kapalnya sendiri
adalah
tengkorak penjaga pintu dunia bawah.
Mereka
mendarat di padang hukuman, padang berwarna hitam yang tertutup oleh batuan
bergerigi dan pasir dari gunung api hitam. Sebelum bisa melangkah lebih jauh
mereka dihadang penjaga pintu neraka yaitu Cerberus, anjing raksasa berkepala
tiga. Annabeth berhasil mengecohnya dengan menggunakan bola karet seukuran
jeruk bali dan memberi kesempatan bagi Percy dan Grover untuk lari terlebih
dahulu.
Tinggal
selangah lagi mereka menuju istana Hades tiba-tiba sepatu bersayap Grover
berontak dan tidak bisa dikendalikan. Grover terbang menuju sebuah gua dan
terus meluncur ke bawah. Annabeth dan Percy segera mengejarnya. Gua tersebut
turun sangat jauh. Ujung gua tersebut merupakan ruangan yang sangat besar,
sebesar stadion sepak bola. Di tengahnya terdapat lubang besar yang menganga.
Lubang tersebut persis seperti lubang yang ada di dalam mimpi Percy. Sepatu
Grover membawa Grover terbang menuju mulut gua tersebut. Untunglah tepat di
mulut lubang Percy dan Annabeth berhasil melepas sepatu tersebut dan
menyelamatkan Grover. Terdapat angin dan lolongan mengerikan yang menarik
mereka sekuat tenaga agar jatuh ke dalam lubang. Mereka segera lari dan kabur
dari ruangan tersebut. Dalam hati Percy bertanya-tanya makhluk apa yang ada di
lubang tersebut dan mengapa sepatu pemberian luke menerbangkan Grover menuju
lubang tersebut.
Di dalam istana Hades mereka dikejutkan oleh fakta bahwa Hades sama
sekali tidak mencuri petir asali Zeus, justru Hades malah menuduh Percy mencuri
helm kegelapannya, senjata sekaligu simbol kekuasaanya. Karena itulah Ia
mengirim Fury yang menyamar sebagai Ibu Dodds dan Minotaurus yang menculik
Ibu Percy untuk memancing Percy agar datang ke Dunia Bawah. Di tengah kegalauan tersebut tiba-tiba tas yang Percy dapat dari
Ares sebagai hadiah karena berhasil mengembalikan tamengnya terasa berat. Percy
melirik dalam tas dan melihat tabung seukuran 60cm yang mengeluarkan sengatan
listrik sangat kuat. Ya, petir asali tiba-tiba ada dalam tas tersebut. Percy
terpaksa membuat keputusan yang sangat sulit. Ia menggunakan tiga bola
pemberian Nereid yang diperolehnya dalam perjalanan untuk membantu dirinya,
Annabeth dan Grover kabur dari istana Hades. Meninggalkan Ibunya yang masih
berada dalam genggaman Hades. Percy tidak bisa melawan Hades karena Hades tidak
bersalah. Tetapi dia tahu Dewa mana ynag harus dimintai pertanggungjawaban,
Ares yang telah memberikan tas tersebut.
Ketiganya
muncul di teluk Santa Monica dan Ares sudah menantinya. Terjadi perdebatan
sengit yang akhirnya merujuk kepada kesimpulan yang dibuat Percy bahwa Areslah
yang selama ini telah mencuri petir asali Zeus dan helm kegelapan Hades. Ia
mempropaganda Zeus, Poseidon dan Hades agar ketiganya berperang dan menyebabkan
kekacauan di dunia. Terjadi pertarungan sengit antara Percy dan Ares. Percy
menggunakan riptide, pedang perunggu yang pernah digunakan untuk menebas Ibu
Dodds dan membantunya menghadapi monster-monster selama di perjalanan. Pedang
tersebut merupakan hadiah dari ayahnya Poseidon yang diberikan kepada Percy
melalui Chiron saat di perkemahan. Percy berhasil menusuk kaki ares dan
mengucurkan Ichor (darah keemasan dewa) dari kakinya. Ares sangat terkejut
mendapati dirinya dapat dilukai oleh seorang demigod/blasteran. Ia mundur
sambil melemparkan helm kegelapan milik Hades.
Sekawanan
Erinyes datang dan mengambil helm tersebut. Percy berpesan kepada mereka agar
menceritakan fakta yang sebenarnya kepada Hades. Sementara itu Percy, Grover
dan Annabeth menaiki pesaat pulang ke New York untuk menuntaskan misi mereka,
menyerahkan petir asali Zeus. Sesampainya di bandara, Percy menyuruh Grover dan
Annabeth untuk pulang ke Perkemahan Blasteran agar sesegera mungkin memberitahu
Chiron kabar tentang perjalanan mereka. Percy beranggapan bahwa dia harus
sendirian menuju olympus dan menyerahkan petir tersebut.
Gunung
Olympus ada di lantai 600 gedung Empire State Building
(lagi-lagi gabungan antara dunia modern dan Mitologi Yunani yang terasa
cocok ). Gunung tersebut melayang-layang jauh di
langit, tapi tak ada manusia yang mampu melihatnya karena dilapisi
'Kabut' (benda mistis yang dikendalikan oleh Dewi Hecate, dewi sihir
yang dapat membuat manusia tidak melihat hal-hal dewata) Gunung Olympus
selalu
berpindah-pindah tempat tergantung dimana jantung dan pusat peradaban
manusia
saat itu berada. Awalnya di Yunani, kemudian beralih ke Romawi. Nama
dewa-dewipun ikut berubah saat itu, Jupiter untuk Zeus, Venus untuk
Aphrodite, Neptunus untuk Poseidon, dan masih banyak lagi. Saat ini
jantung peradaban berada di Amerika
Olympus
benar-benar
seperti Kota Yunani kuno dua ribu lima ratus tahun yang lalu. Ciri
khas arstekturnya, pilar-pilarnya, pokonya keindahan ala dunia kuno.
Percy melewati beberapa rumah yang
tampaknya ditinggali oleh dewa-dewi minor. Beberapa dari mereka melirik
Percy
dan tersenyum. Percy tidak tahu apa yang mereka lihat dari dirinya.
Remaja
lusuh yang tubuhnya penuh luka dan kecapekan karena belum tidur selama
dua
puluh empat jam belakangan atau karena mereka merasa Percy cake,
entahlah. Percy masuk ke bangunan yang paling besar yang sepertinya
merupakan bangunan utama.
Ia masuk ke
sebuah ruangan. Ruangan tersebut sangat besar dan ditengah-tengahnya
berjejer kursi singgasana yang sangat besar membentuk huruf U. Tingginya
mencapai enam meter lebih. Hanya dua kursi yang terisi dan Percy bisa langsung
menebak siapa keduanya. Zeus duduk di kursi tengah sebelah kanan, berpakaian
jas biru tua, wajah tampan namun suram, janggut tercukur rapi dan mata yang
berwarna abu-abu seperti warna badai yang sedang datang mendekat. Di sebelahnya
Percy langsung bisa menebak. Ayahnya, Poseidon memakai sandal kulit, celana
pendek muda berwarna khaki, kemeja bertema tropis. Rambutnya hitam dan matanya
berwarna hijau laut seperti mata Percy.
Percy segera mengembalikan petir asali kepada Zeus dan menceritakan
semua kisah perjalanannya dari awal. Ia mengatakan bahwa Ares-lah dalang dari
semua kejadian ini. tetapi setelah Percy berpikir lagi ada yang janggal. Saat
dia bertarung dengan Ares terdapat hawa mengerikan yang sama seperti ketika dia
dan Annabeth berusaha menyelamatkan Grover dari lubang raksasa di Dunia Bawah.
Ia menceritakan kejadian tersebut termasuk mimpi-mimpinya kepada kedua dewa.
Terdapat perdebatan sengit antara Zeus dan Poseidon. Keduanya menggunakan
Bahasa Yunani Kuno yang sangat cepat sehingga hanya satu kata yang dapat Percy
tangkap. Ayah. Zeus menutup
perdebatan tersebut dan langsung melengang pergi untuk mensucikan petir
asalinya dalam air Lemnos.
Setelah Zeus
pergi Percy hanya berdua dengan Poseidon, ayahnya. Terdapat keheningan kikuk
yang agak lama dan cukup menyesakkan. Percy pun langsung bertanya makhluk apa yang ada di dalam
tersebut. Poseidon menjawab bahwa lubang tersebut adalah Tartarus. Tempat
monster-monster dan makhluk jahat lainnya yang mati dan menunggu waktu untuk
hidup kembali. Sementara makhluk tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah
Kronos, Titan terkuat yang merupakan ayah dari para dewa. Ayah dari Zeus dan
juga Poseidon. Dahulu sekali Zeus berhasil mengalahkan Kronos dengan mencincangnya
menjadi ribuan bagian menggunakan sabit Kronos sendiri, sma seperti yang
dilakukan oleh Kronos terhadap ayahnya sendiri, Ouranos. Dewa langit.
Bagian-bagian tubuh Kronos tersebut dibuang ke dasar terdalam tartarus. Sama
seperti Dewa, Titan adalah makhluk abadi dan tidak dapat mati. Kronos masih
hidup walaupun dalam keadaan lemah dan menunggu waktu yang tepat untuk dapat
kembali lagi. Kronos memang bisa mempengaruhi pikiran jahat manusia, bahkan
dewa seperti Ares, walaupun begitu teryata Zeus tidak yakin bahwa Kronos dapat
hidup kembali dalam keadaan utuh.
Poseidon
mengatakan
bahwa Ibu Percy berhasil pulang dengan selamat. Hades membayar
hutangnya karena Percy berhasil menemukan helm kegelapannya. Selanjutnya
dalah
percakapan antara ayah dan anak. Poseidon mengatakan bahwa Ibu Percy
adalah
ratu diantara semua wanita, tidak ada yang seperti dia. Ia mengatakan
bahwa Ia
menyesal Percy dilahirkan sebagai pahlawan karena hidup pahlawan sangat
sulit
dan selalu berakhir tragis. Sebut saja Hercules yang mati karena
diracuni oleh
istrinya sendiri, Achiles yang mati karena terpanah di kaki kiri bagian
bawahnya, dan masih banyak lagi. Mendengar hal tersebut hati Percy
sangat
sakit. Ayah kandungnya sendiri menyesal akan kelahiran dirinya. Tetapi
Percy
dapat memaklumi. Poseidon memiliki beban yang sangat berat sebagai dewa
dan
dirinya sudah tahu sejak dulu bahwa hidupnya memang akan sulit dan
berbeda dari
kehidupan orang lain. Memang siapa yang pernah dikeluarkan dari enam
sekolah
dalam enam tahun berturut-turut kecuali anak blasteran? Yep, hebat
memang, bahkan Annabeth, gadis terpintar yang pernah Percy tau bernasib
sama dengannya .
Percy
segera keluar dari Olympus dan menuju rumahnya. Seperti yang sudah
dikatakan
oleh Poseidon, Ibunya sudah berada di rumah dan menyambut Percy dengan
bahagia.
Percy menceritakan semua kisah perjalanannya. Ibunya sangat menyesal
mengapa
tidak dari dulu Ia menceritakan bahwa ayah Percy adalah seorang Dewa. Ia
juga
mengatakan alasan Ia menikah dengan Gabe yaitu karena baunya sebagai
manusia
yang sangat kuat dapat menyamarkan bau blasteran Percy (Mungkin belum
kusebutkan ya kalau Kegembiraan meraka diputus oleh suara kasar Gabe
yang
meminta Ibu Percy untuk membawa daging panggang. Percy sadar bahwa di
sebelah
kasurnya terdapat paket. Paket berisi kepala medusa yang berhasil Ia
kalahkan.
Sebenarnya Percy berniat untuk mengirimkan paket tersebut ke Olympus
sebagai
cindera mata agar dewa-dewa sadar akan bahaya yang sudah mereka
akibatkan
kepada dirinya dan teman-temannya. Percy menyerahkan paket tersebut
kepada
Ibunya. Percy memberikan kebebasan kepada Ibunya apakah Ia ingin
menggunakan
paket pemberiannya tersebut agar dapat bebas dari cengkeraman Gabe atau
tidak.
Percy
kembali
ke perkemahan Blasteran dan disana dia disambut oleh semua anak-anak
dengan
sorak-sorai dan suka cita. Tetapi diantara semuanya Percy lebih ingin
bertemu
dengan Annabeth dan Grover, kedua sahabat yang telah bersedia mengarungi
segala
marabahaya dalam perjalanan mereka bersama dengannya. Ada satu hal yang
menganjal dalam diri Percy, semua larik dalam ramalan yang Ia dapatkan
dari Oracle sebelum perjalanan benar kecuai satu larik yaitu kau akan
dikhianati
oleh orang yang menganggapmu sebagai teman. Selama ini belum ada teman
yang
mengkhianatinya termasuk Annabeth dan Grover yang terus bersamanya
selama
perjalanan mencari petir asali.
Pada suatu
malam Luke mengunjungi pondok Percy dan mengajaknya untuk berjalan-jalan ke
dalam hutan. Di tengah hutan Luke mengatakan hal yang sangat sulit dicerna oleh
pikiran Percy. Ternyata Lukelah sebenarnya yang mencuri petir asali Zeus saat
karya wisata ke Olympus pada musim dingin lalu. Luke sempat tertangkap oleh
Ares tapi Luke segera menawarkan kesepakatan apabila Ares berhasil mencuri helm
kegelapan Hades maka akan terjadi perang yang dahsyat antar dewa yang pasti
akan dinikmati oleh Ares. Dibantu dengan bujukan dan pikiran jahat Kronos Ares
bersedia melakukannya. Luke jugalah yang memberikan sepatu terbang yang
sebenarnya sudah disihir agar terbang menuju ke dalam tartarus begitu sudah
berada di dekat tartarus. Tujuan utamanya sebenarnya adalah Percy, tetapi karena
Percy memberikan sepatu tersebut kepada Grover di tengah perjalanan maka tujuan
Luke tidak tercapai. Luke mengatakan bahwa dirinya sudah muak dengan omong
kosong masalah dewa ini. Para dewa tidak pernah memperhatikan anak-anak mereka
para demigod. Tetapi mereka membutuhkan demigod ketika harus melaksanakan
sebuah misi. Percy berusaha menyadarkan Luke tetapi Luke tetap tidak mau
mengerti. Pada akhir percakapan Luke berkata bahwa dirinya akan membangkitkan
Kronos dan membawa masa keemasan yang baru dimana tidak ada dewa yang berkuasa.
Sambil berkata seperti itu Ia melempar seekor kalajengking lubang dan
kalajengking tersebut berhasil menyengat telapak tangan Percy dan racun segera
mengalir dengan cepat dalam pembuluh darahnya. Dalam keadaan setengah sadar
melawan pengaruh racun Percy melihat seringai terakhir Luke sebelum Luke pergi
dan ditelan oleh kegelapan.
Untunglah
nyawa Percy terselamat berkan bantuan dari peri pohon dan pengobatan Chiron.
Percy menceritakan tentang Luke kepada Chiron dan Annabeth. Annabeth sangat
syok dan kecewa terhadap apa yang telah Luke lakukan. Ia tidak menyangka Luke
dapat melakukan hal sekejam itu setelah Thalia mengorbankan nyawa untuk
menolong Annabeth dan dirinya. Chiron sendiri segera mengabari Olympus mengenai
hal ini.
Percy ingin
segera melakukan sesuatu tetapi Ia sedang tidak berdaya. Hanya satu hal yang
sudah pasti yaitu Kronos masih hidup dan akan segera bangkit dengan bantuan
dari Luke. Zaman keemasan para Dewa terancam hancur dan punah kecuali dirinya,
Annabeth dan anak-anak blasteran lain berhasil menghentikan Luke. Tampaknya
musim panas tahun depan tidak akan sama seperti musim panas sebelum-sebelumnya.
Taraaa...
sudah selesai, panjang banget ya? Iya, tapi asyik kok. Lewat buku Om
Rick Riordan kita bisa belajar Mitologi Yunani tanpa merasa kebaratan
karena sudah ada unsur-unsur modern yang terlibat. Eh ini baru satu
sinopsis loh, siap-siap baca sinopsis buku keduanya yaah. Percy Jackson
and Olympians : Sea of Monsters
0 komentar:
Posting Komentar